JAKARTA, iNews.id – PT MNC Energy Tbk (IATA) terus berkomitmen untuk mengembangkan usahanya di bisnis trading batubara. Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Direktur IATA Suryo Eko Hadianto usai RUPST 2023 dan RUPSLB PT MNC Energy Investments Tbk di iNews Tower, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Menurutnya, cadangan batubara yang dimiliki IATA memiliki kalori yang lebih rendah dengan indeks batubara Indonesia yang resmi diluncurkan atau Indonesian Coal Index (ICI) di kisaran 4.
“Nah ini punya harga yang rendah di antara coal yang ada di Indonesia, untuk itu dengan kita masuk di bisnis trading, yang pertama yang kita bisa lakukan adalah menambah nilai untuk batubara yang kalori rendah ini dengan cara kita membeli batubara di tempat lain yang kalorinya tinggi. Sehingga bisa kita blending, dengan blending ini kita bisa menambah nilainya, itu yang pertama,” kata Suryo.
Kedua, kata Suryo, adalah IATA memperkuat bisnisnya di bidang perbatubaraan. Sebab, dengan masuk sebagai pelaku trading maka pihaknya akan mengetahui dengan jelas bagaimana karakter bisnis batubara itu sendiri, termasuk soal proyeksi serta opini-opini pasar yang ada di dalamnya.
“(Dengan) kita akan masuk di dalamnya, itu sangat penting bagi industri batubara. Sehingga pada saat kita negosiasi tentang harga batubara, kontrak-kontrak jangka panjang, kita well inform. Sehingga kita bisa bargaining posisi cukup bagus ke depan,” ucap dia.
Dalam kesempatan ini, Suryo juga meyakini bahwa cadangan batubara akan terus bertambang seiring dengan proses eksplorasi yang menunjukkan temuan baru. Tercatat, hingga saat ini, cadangan batubara IATA mencapai 386,6 juta metrik ton dari 25 persen total luas area penambangan sebesar 72.478 hektar.
Katanya, kegiatan eksplorasi pun masih terus dilakukan secara bertahap pada 80 persen sisa area penambangan. Ia pun memperkirakan sampai akhir tahun, cadangan batubara IATA itu bisa mendekati angka 500 juta MT.
“Mudah-mudahan beberapa pengeboran menghasilkan angka terbaik bagi IATA, karena baru 20 persen yang kita lakukan pengeboran saat ini. Jadi 386,6 juta itu hanya untuk area sekitar 20 persen, yang 80-nya ini akan kita eksplorasi dan tahun ini kita sudah lakukan eksplorasi mudah-mudahan akhir tahun ada tambahan,” ujar Suryo
Editor: Puti Aini Yasmin